Baru

Cari Chord

Menteri Kelautan Ibu Susi Pujiastuti Akui Sering ke Sibisa Bawa Tuak Dan Cabe Rawit

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti mengakui bahwa sebelum menjadi menteri ia sering datang ke Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara membawa minuman tuak dan cabai rawit.

“Saya sengaja datang ke Sibisa hanya untuk mendapatkan tuak dan cabai rawit,” ujar Menteri Susi Pujiastuti, Sabtu(14/9/2019) dalam sambutannya saat membuka Karnaval Pesona Danau Toba, di Balige, Toba Samosir.

Susi mengatakan, tuak adalah salah satu minuman alami yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan hanya untuk kesehatan. Mminuman tersebut diusahakannya dari Sibisa.

“Apabila cara minumnya tidak berlebihan akan menjadi kesehatan, sebaliknya bila berlebihan akan menjadi penyakit,” ujar Menteri.

Ia mengakui sangat bangga atas undangan panitia Karnaval Pesona Danau Toba, di mana tujuannya untuk menarik simpati turis mancanegara datang berkunjung ke Danau Toba.

“Bangga saya mendengarnya, namun perlu kita sadari apakah kita sebagai warga sudah mendukung termasuk menjaga Danau Toba dari berbagai polusi dan pencemaran, ” sebutnya.

Kata Susi, bentuk dukungan menjaga Danau Toba menjadi destinasi wisata bertaraf Internasional yang sudah diputuskan oleh pemerintah tidak semata menjalankan atau melakukan berbagai kegiatan. Namun lebih penting menghindari penggunaan plastik dan mengurangi jumlah keramba jaring apung.

“Terpikirkah kita, bahwa saat ini Indonesia urutan nomor dua penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Bisa kita bayangkan kalau danau dan laut menjadi tempat sampah plastik. Apakah ini yang kita harapkan?” tanya Susi.

Tidak hanya itu, sambutannya yang mengimbau seluruh masyarakat mengikuti Perpres No 83, di mana mulai saat ini penggunaan plastik harus dijauhkan, sehingga tercipta kenyamanan kehidupan di air dan laut terjaga tidak mengandung racun.

“Daerah harus mengikutinya menerbitkan peraturan daerah sehingga turis mau datang dengan enak,”katanya seraya menyebut keramba juga butuh dikurangi, sebab sisa pakan ikan bertumpuk di dasar air dan suatu saat akan meledak mematikan kehidupan ikan.

Untuk dukungan ke Danau Toba, Menteri Susi berjanji akan mengupayakan bantuan, termasuk penyediaan ikan sebenarnya sedia kala ke Danau Toba jenis pora-pora yang saat ini sudah punah, ditambah alat tangkap ikan.

“Saya mau bantu tetapi harus janji jangan lagi memelihara ikan dengan keramba. Silahkan menjadi nelayan menangkap ikan untuk kebutuhan hidup,” ucapnya.

Usai menyampaikan sambutan, Menteri Kelautan dan Perikanan Puji Astuti mendapat penghargaan membuka acara pawai Karnaval Pesona Danau Toba ditandai dengan menabuh gendang.

The post Menteri Kelautan Ibu Susi Pujiastuti Akui Sering ke Sibisa Bawa Tuak Dan Cabe Rawit appeared first on hitabatak.com.


Menteri Kelautan Ibu Susi Pujiastuti Akui Sering ke Sibisa Bawa Tuak Dan Cabe Rawit

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti mengakui bahwa sebelum menjadi menteri ia sering datang ke Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara membawa minuman tuak dan cabai rawit.

“Saya sengaja datang ke Sibisa hanya untuk mendapatkan tuak dan cabai rawit,” ujar Menteri Susi Pujiastuti, Sabtu(14/9/2019) dalam sambutannya saat membuka Karnaval Pesona Danau Toba, di Balige, Toba Samosir.

Susi mengatakan, tuak adalah salah satu minuman alami yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan hanya untuk kesehatan. Mminuman tersebut diusahakannya dari Sibisa.

“Apabila cara minumnya tidak berlebihan akan menjadi kesehatan, sebaliknya bila berlebihan akan menjadi penyakit,” ujar Menteri.

Ia mengakui sangat bangga atas undangan panitia Karnaval Pesona Danau Toba, di mana tujuannya untuk menarik simpati turis mancanegara datang berkunjung ke Danau Toba.

“Bangga saya mendengarnya, namun perlu kita sadari apakah kita sebagai warga sudah mendukung termasuk menjaga Danau Toba dari berbagai polusi dan pencemaran, ” sebutnya.

Kata Susi, bentuk dukungan menjaga Danau Toba menjadi destinasi wisata bertaraf Internasional yang sudah diputuskan oleh pemerintah tidak semata menjalankan atau melakukan berbagai kegiatan. Namun lebih penting menghindari penggunaan plastik dan mengurangi jumlah keramba jaring apung.

“Terpikirkah kita, bahwa saat ini Indonesia urutan nomor dua penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Bisa kita bayangkan kalau danau dan laut menjadi tempat sampah plastik. Apakah ini yang kita harapkan?” tanya Susi.

Tidak hanya itu, sambutannya yang mengimbau seluruh masyarakat mengikuti Perpres No 83, di mana mulai saat ini penggunaan plastik harus dijauhkan, sehingga tercipta kenyamanan kehidupan di air dan laut terjaga tidak mengandung racun.

“Daerah harus mengikutinya menerbitkan peraturan daerah sehingga turis mau datang dengan enak,”katanya seraya menyebut keramba juga butuh dikurangi, sebab sisa pakan ikan bertumpuk di dasar air dan suatu saat akan meledak mematikan kehidupan ikan.

Untuk dukungan ke Danau Toba, Menteri Susi berjanji akan mengupayakan bantuan, termasuk penyediaan ikan sebenarnya sedia kala ke Danau Toba jenis pora-pora yang saat ini sudah punah, ditambah alat tangkap ikan.

“Saya mau bantu tetapi harus janji jangan lagi memelihara ikan dengan keramba. Silahkan menjadi nelayan menangkap ikan untuk kebutuhan hidup,” ucapnya.

Usai menyampaikan sambutan, Menteri Kelautan dan Perikanan Puji Astuti mendapat penghargaan membuka acara pawai Karnaval Pesona Danau Toba ditandai dengan menabuh gendang.

The post Menteri Kelautan Ibu Susi Pujiastuti Akui Sering ke Sibisa Bawa Tuak Dan Cabe Rawit appeared first on hitabatak.com.


Komentar